Teknologi Bioenergi yang Membantu Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Energi Hijau
Di era energi baru, penting untuk mencari alternatif pengganti bahan bakar fosil. Biofuel, salah satu jenis energi bersih, merupakan solusi ideal untuk transisi dari sektor energi berbasis bahan bakar fosil ke sektor energi bersih dan terbarukan. Namun, produksi jenis energi ini bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan teknologi canggih untuk mengatasi keterbatasan metode dan proses saat ini.
Menurut profesor Institut Teknologi Bandung (ITB) Hernas Soerawidjaja, biomassa, sumber energi terbarukan yang berasal dari bahan tanaman, merupakan pilihan terbaik untuk generasi energi hijau berikutnya. Alasannya, biomassa tidak hanya mengurangi kekeringan energi yang berbeda, tetapi juga memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Biofuel dapat digunakan sebagai pengganti solar dan bensin, tetapi juga dapat dikonversi menjadi bentuk energi lain seperti biogas, biomassa cair, dan biooil.
Tujuan utama penelitian biomassa adalah untuk mengembangkan teknologi canggih yang dapat menekan biaya produksi biofuel dengan tetap menjaga kualitas dan kuantitas produk. Pengembangan teknologi ini akan memungkinkan Indonesia untuk memenuhi permintaan sumber daya energi bersih dan berkelanjutan baik di dalam negeri maupun internasional.
Selain itu, pengembangan bioenergi akan mampu mendukung perekonomian lokal dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Selain itu, juga akan membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil impor yang berdampak negatif pada iklim global.
Kunci sukses dalam industri biofuel adalah mampu memproduksi biomassa dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan proses yang disebut konversi termokimia, yang menggunakan karbon monoksida dari batu bara, gas alam, dan minyak bumi untuk mengubah biomassa menjadi biofuel. Hasilnya adalah bahan bakar yang lebih bersih dan aman, yang akan menjadi pengganti yang baik untuk bahan bakar fosil.
Biomassa merupakan sumber energi terbarukan yang berpotensi digunakan untuk berbagai aplikasi baik di sektor industri maupun rumah tangga. Biomassa dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas, kardus, dan tekstil, serta untuk produksi etanol dan biogas, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk mobil, truk, dan kapal. Biomassa juga dapat digunakan untuk menghasilkan listrik melalui turbin uap dan tenaga angin.
Biomassa dapat diperoleh dari berbagai sumber, termasuk pertanian, kehutanan, dan pembukaan lahan. Biomassa juga dapat diproduksi melalui proses yang dikenal sebagai gasifikasi, yang melibatkan pencampuran biomassa dengan air dan karbon dioksida pada suhu tinggi untuk membentuk gas sintesis. Gas tersebut kemudian dapat digunakan sebagai alternatif bahan bakar minyak dan gas alam untuk pemanasan, memasak, penerangan, dan pendinginan. Biomassa juga dapat digunakan untuk menghasilkan metana, yang digunakan sebagai pengganti gas rumah kaca propana. Pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi alternatif akan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan meningkatkan kualitas udara di daerah perkotaan.